Di jilid 003 ini saya akan membahas Karakteristik Utama Anarkisme. Oiya, sebelum baca jilid 003 ini, saya saranin baca jilid 001 nya Disini dan jilid 002 nya Disini.
Daripada lama-lama ngebacotnya. kita langsung masuk ke materi aja yah.
Menurut sarjana anarkisme menpunyai beberapa
karakteristik seperti berikut, Mahajan (2001:730)
menyebutkan, Pertama, Penganut paham anarkisme
mewakili sistme sosial yang berasas sukarela, tidak
melakukan otoritas dalam bentuk apapun juga,
Mereka berkeinginan merusak macam-macam
otoritas, terutamanya, peranan gereja dan milik
pribadi seumpama kapitalis. Menurut mereka agama
adalah kecanduan kepada masyarakat dan statis
dalam menuntut kemajuan, manakala kapitalis
menyesatkan dan membohongi kaum lemah.
Kedua, penganut pandangan anarkhisme
mempersoalkan, kapitalisme karena menurut mereka
kapitalisme merupakan penyakit ekonomi yang
berlaku dalam masyarakat, kerena dengan kapitalis
akan mendorong manusia untuk memiliki hak-hak
pribadi yang berlebihan. Di samping itu kapitalis
mendorong ke arah kejahatan demi kesengsaraan
menjadi milik orang ramai (majoritas) dan kapitalis
mengadakan ketidakadilan yang lemah semakin
lemah dan yang kaya semakin kaya, dan juga
kapitalis mendorong terjadinya peperangan, serta
melumpuhkan kehidupan sosial dan rohaniah.
Ketiga, penganut pandangan anarkhisme
anti sangat kepada hukuman, anti kekejaman, anti
status, kerena tidak hanya berlebihan tetapi juga
sangat berbahaya dan kejam kepada masyarakat.
Oleh itu status ini harus bertanggungjawab kepada
ketidaksamaan dan ketidakadilan yang berlaku dalam
masyarakat. Hukuman yang sesuai dengan kesalahan
memang diperlukan dalam paham ini, namun bukannya hukuman yang tidak berprikemanusiaan.
Dalam masyarakat penganut paham
anarkhisme, keperluan status selalu muncul
menyebabkan terjadinya ketidakadilan. Masyarakat
penganut paham anarkhisme selalu di asaskan kepada
keadilan, kebebasan dan sukarela bagi semua kaum.
Di samping itu penganut paham anarkisme
mempersoalkan pemeritah yang diangkat oleh rakyat,
karena menurut pertimbangan mereka pemilihan
umum (Pemilu) adalah sejenis penipuan. Pemilu
sebagai sarana demokrasi dianggap hanya akan
menghilangkan hak-hak individu, sebagai contoh,
orang akan memilih wakilnya-wakilnya yang tidak
dikenal dan belum pasti menjalankan surat
pemilihnya. Hal ini akan terus berulang dalam setiap
kali pemilu akan menjadi suatu kebiasaan buruk bagi
setiap orang. Oleh karena itu anarkhisme menolak
bentuk perwakilaan dalam mengambil keputusan
Anarkhisme juga menolak pemilu karena ia
mengundang ancaman berupa kediktaturan
mayoritas. Bagi kaum anarkhis tidak ada jaminan
bagi para pengikut demokrasi terhadap golongan
minoritas. Hal ini seringkali terjadi ketidakpedulian
hak-hak minoritas baik suku, agama. ras maupun
kebudayaan. Selain itu pemilu mengandung bahaya
nyata akan muncul kelompok-kelompok otoriter
seperti partai komunis yang dapat dilihat dalam kasus
pemilu di Polandia. Di mana partai komunis kembali
memerintahkan dengan memperoleh suara mayoritas.
Mereka berpendapat pemerintah pilihan
rakyat adalah pemeritah amatur dan tidak banyak
yang boleh diharapkan dari mereka. Lagi pun pada
mereka menganggap Badan Legislatif (pembuat
undang-undang) pun gagal dalam menampung
aspirasi, pendapat, buah pikiran atau uneg-uneg dari
masyarakat umum.
Akhirnya pandangan anarkisme percaya
kepada suatu masyarakat tanpa perbedaan golongan
dan kewarganegaraan. Masyarakaat umum tersebut
bekerjasama untuk tujuan tertentu, misalmya
keperluan baik masyarakat umum itu sendiri. Tidak
dapat paksaan dan persaingan yang dan hanya
kerjasama dan tidak boleh ada konflik yang
berpanjangan.
Justeru pengertian anarkhisme adalah
menetang ketidakadilan, ketidaksamaan dan
penindasan, maka beberapa ciri-ciri khusus yang
dijalankan dalam konsep anarkhisme yaitu : Anarkhis
melakukan perubahan dengan cara-cara revolusioner,
perubahan dilakukan dengan cara-cara menolak
partai politik dan negara, menolak keadaan negara,
menolak sistem demokrasi disebabkan sistem ini
merupakan dasar keadaan otoriter mayoritas, mereka
juga anti politk, anti kepada kepada peraturanperaturan, serta tujuan anarkisme adalah adanya
masyarakat tanpa adanya negara atau undang-undang.
Oleh sebab itulah kaum anarkis, melawan
kapitalisme yang telah adanya didiskriminasi
ekonomi dan menguntungkan kelas atas, Kedua melawan rasisme. Kaum anarkis menghormati
derajat yang sama dan tiada membedakan bangsa,
ras, warna kulit. Dan golongan ketiga. melawan
saxisme. Kaum anarkhis mengangap semua jenis
seks, wanita, pria dan bahkan diluar dua jenis seks
itu, memiliki hak yang sama atas apapun. keempat
melawan fasisme atau supranasionalis. Kaum anarkis
beranggapan bahwa tiada bangsa yang melebihi
bangsa lain. Kelima, melawan xenophobia-ketakutan
dan kebencian apriori pada hal baru atau asing. Kaum
anarkhis melawannya sebab xenophobia dapat
berkembang menjadi fasisme yang beranggapan
buruk semua hal yang datang dari , keenam, melawan
perusakan lingkungan, habitat dan segala bentuk
perusakan dan atau tindakan kekerasan terhadap
semua makhluk, ketujuh, mngharamkan peperangan
dan semua bentuk kekerasan atau penghancuran
kehidupan adalah nista. Perang adalah sesuatu hal
yang sangat tidak berguna bagi dunia dan
penghuninya. Maka segala sumbernya harus segera
dihapuskan.
BACA JUGA TULISAN MENARIK LAINNYA, KLIK GAMBAR DIBAWAH INI

0 Comments
BIJAKLAH DALAM BERKOMENTAR