Filsafat merupakan akar
dari semua ilmu pengetahuan sehingga disebut sebagai The Mother of Science.
Karakteristik ilmu filsafat yang mencakup menyeluruh, artinya pemikiran yang
luas, pemikiran yang meliputi beberapa sudut pandang; Mendasar, artinya
pemikiran mendalam sampai kepada hasil yang fundamental (keluar dari gejala);
spekulatif, artinya hasil pemikiran yang diperoleh dijadikan dasar bagi
pemikiran-pemikiran selanjutnya dan hasil pemikirannya selalu dimaksudkan
sebagai medan garapan (obyek) yang baru pula. Karakteristik tersebut dijadikan
dasar dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang lain.
Perlu diketahui bahwa
ilmu filsafat lahir pada zaman Yunani kuno. Filsafat pada masa itu mengalami
perkembangan dan penekanan pada aspek yang berbeda. Filsafat cenderung
menekankan penggunaan akal dan hati dalam proses berpikir manusia. Ilmu
filsafat mengalami periodesasi dalam perkembangannya yaitu filsafat yunani
kuno, filsafat abad pertengahan, filsafat abad modern, dan filsafat abad pasca
modern.
Filsafat mengalami
periode keemasan pada zaman Yunani kuno, karena pada masa ini orang Yunani
merupakan ahli berpikir yang kritis dan menjunjung tinggi kebebasan dalam
menyampaikan gagasan yang dipikirkannya. Pada zaman ini terlahir beberapa tokoh
filsafat yang namanya melegenda hingga saat ini, diantaranya Thales,
Anaximander, Socrates, Plato, dan Aristoteles.
Aristoteles adalah salah
satu tokoh filsafat yang terkenal pada zaman Yunani kuno bahkan hingga masa
ini. Teori-teori yang dikemukakannya diterapkan oleh generasi penerusnya hingga
saat ini dalam ilmu pengetahuan. Salah satu teori yang terkenal yang
dicetuskannya adalah teori silogisme yaitu teori penarikan kesimpulan dari dua
kebenaran yang ada serta pernyataannya bahwa manusia adalah makhluk sosial.
Hal-hal yang berkaitan dengan Aristoteles dan pemikiran-pemikirannya akan
dibahas lebih mendetail pada bab selanjutnya.
BIOGRAFI TOKOH
Aristoteles atau juga
dikenal sebagai bapak ilmu pengetahuan, merupakan salah satu filusuf yang
terkenal pada masa Yunani kuno. Aristoteles lahir di Stagira, Macedonia, 384
SM. Aristoteles lahir dari keluarga berpendidikan, ayahnya merupakan ahli
fisika dan tabib kerajaan. Pada usia 17 tahun, ia menimba ilmu pada Plato,
filusuf yang terkenal pada masa itu. Plato memiliki sebuah akademi yang
dinamakan akademi Plato, di tempat itu Aristoteles menetap selama dua puluh
tahun. Selain menimba ilmu dari sang senior, Aristoteles juga diangkat menjadi
guru di akademi Plato. Ilmu yang dipelajari oleh Aristoteles berkembang dalam
hal spekulasi filosofis. Aristoteles berhasil mengadopsi ilmu Plato dan
beberapa dari ilmu tersebut bertentangan dengan pendapat Aristoteles sendiri.
Aristoteles meninggalkan
akademi Plato tak lama setelah sang guru meninggal dunia. Ia kembali ke kampung
halamannya di Macedonia pada tahun 324 SM. Aristoteles mengabdi pada keluarga
kerajaan untuk menjadi pendidik bagi putra raja yang pada waktu itu berumur 13
tahun. Putra raja tersebut dikenal dengan nama Alexander yang Agung, seorang
yang di kemudian hari merupakan salah satu penganut ajaran Aristoteles dan
mendapat pengaruh besar dari filusuf tersebut. Tugas Aristoteles sebagai
pendidik berakhir setelah Alexander yang Agung naik tahta sebagai raja
menggantikan ayahnya.
Kemudian, Aristoteles
kembali ke Athena dan mendirikan sekolah yang dinamakan Lyceum. Di sekolah
inilah kiprahnya dalam dunia filsafat semakin menonjol dan dikenal orang
banyak.
Pada saat memimpin Lyceum, Aristoteles memberikan banyak sumbangan
dalam beberapa disiplin ilmu seperti pada bidang metafisika, fisika, etika,
politik, kedokteran dan ilmu alam. Meskipun tugasnya mendidik Alexander telah
usai, namun keuntungannya tidak berhenti begitu saja. Alexander membantu mantan
gurunya tersebut dengan membiayai eksperimen-eksperimen yang dilakukan
Aristoteles. Hal tersebut sangat membantu Aristoteles dalam mengembangkan
ilmunya. Sayangnya setelah Alexander meninggal, Aristoteles tidak hanya
terhambat dalam hal suntikan dana, tetapi juga mendapat tentangan dari
anti-Macedonia mengenai teori-teorinya. Aristoteles kemudian diasingkan hingga
akhir hayatnya. Ia meninggal di tempat pengasingan pada tahun 322 SM saat
berumur 62 tahun.
PEMIKIRAN TOKOH
Aristoteles
telah melahirkan banyak teori selama 62 tahun hidupnya, bahkan beberapa teori
atau pemikirannya masih diaplikasikan hingga saat ini. Tercatat kurang lebih
seratus tujuh puluh buku hasil tulisan Aristoteles, dimana dalam buku-buku
tersebut terkandung teori-teori buah pemikiran Aristoteles dalam berbagai
disiplin ilmu. Berikut beberapa pemikiran dari Aristoteles:
Ilmu alam
Dalam ilmu alam,
Aristoteles memberikan sumbangan beberapa teori. Berikut beberapa kontribusi
Aristoteles dalam ilmu alam:
Aristoteles dikenal
sebagai orang pertama yang mengumpulkan dan mengelompokkan spesies-spesies
dalam ilmu biologi secara sistematis.
Aristoteles adalah orang
yang pertama kali membuktikan bahwa bumi itu bulat. Ia membuktikan hal tersebut
dengan cara melihat gerhana.
Aristoteles menulis
tentang astronomi, zoologi, embryologi, geografi, geologi, fisika, anatomi,
physiologi, dan hampir tiap karyanya dikenal di masa Yunani purba
Aristoteles menyampaikan
teori yang bertentangan dengan Plato. Ia menyampaikan bahwa semua benda
bergerak menuju satu tujuan dan benda itu harus ada penggeraknya,yaitu Theos
(Tuhan). Teori yang disampaikan oleh Aristoteles ini mengandung unsur
teleologis atau ketuhanan.
Filsafat
Sebagai bapak ilmu
pengetahuan sekaligus filusuf yang ternama pada masa itu, Aristoteles banyak
sekali mengemukakan teori-teori mengenai filsafat. Menurut Aristoteles filsafat
adalah ilmu yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu
metafisika, logika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.
Berikut adalah
teori-teori yang disampaikan oleh Aristoteles mengenai filsafat:
Aristoteles
mengklasifikasikan filsafat menjadi beberapa bagian yaitu:
-Logika yaitu tentang
bentuk susunan pikiran.
-Filosofia teoritika
-Filosofia praktika,
tentang hidup kesusilaan (berbuat)
-Filosofia poetika/aktiva
(pencipta)
Aristoteles menegaskan
bahwa ada dua cara untuk mendapatkan kesimpulan demi memperoleh pengetahuan dan
kebenaran baru, yaitu metode rasional-deduktif dan metode empiris-induktif.
Dalam metode rasional-deduktif dari premis dua pernyataan yang benar, dibuat konklusi
yang berupa pernyataan ketiga yang mengandung unsur-unsur dalam kedua premis
itu. Inilah silogisme, yang merupakan fondasi penting dalam logika, yaitu
cabang filsafat yang secara khusus menguji keabsahan cara berfikir.
Contoh silogisme:
–
Semua binatang mamalia pasti menyusui (premis mayor)
–
Kucing adalah binatang mamalia (premis minor)
–
Kucing pasti menyusui (kesimpulan)
Silogisme sering kita
temui dalam pelajaran bahasa Indonesia di tingkat SMP dan SMA. Hal ini
menunjukkan bahwa teori yang dikemukakan oleh Aristoteles hingga saat ini masih
diaplikasikan oleh umat manusia.
Selain teori silogisme,
Aristoteles juga mengemukakan mengenai teori Hilemorfisisme ( berdasarkan kata
yunani Hyle dan morphe). Teori ini menyatakan bahwa bila manusia mati dapat
disimpulkan maka jiwanya pun mati. Aristoteles pula yang menyatakan bahwa
manusia adalah makhluk sosial , dimana manusia tidak dapat hidup sendiri,
manusia saling membutuhkan satu sama lain. Pernyataan ini terus diterapkan oleh
manusia hingga saat ini. Teori ini membuat manusia menyadari bahwa menjaga
hubungan baik dengan sesama merupakan suatu kewajiban mengingat mereka akan
saling membutuhkan.
Aristoteles mencetuskan
kalimat-kalimat yang menakjubkan, diantaranya “Kemiskinan adalah bapaknya
revolusi dan kejahatan,” dan kalimat “Barangsiapa yang sudah merenungi
dalam-dalam seni memerintah manusia pasti yakin bahwa nasib sesuatu emperium
tergantung pada pendidikan anak-anak mudanya.” Hal ini tentu saja menjadi luar
biasa karena pada waktu itu, pada abad Aristoteles hidup, belum terdapat
sekolah seperti pada saat sekarang ini. Begitu hebatnya pemikiran Aristoteles
sehingga apa yang belum ada pada masanya ternyata dapat Ia cetuskan hingga
dapat dibuktikan pada masa sekarang.
Ilmu politik
Dalam ilmu politik,
Aristoteles menyampaikan teorinya bahwa sistem pemerintahan yang ideal
merupakan gabungan dari sistem pemerintahan demokrasi dan monarki
Bahasa
Dalam bidang bahasa
Aristoteles menemukan Sepuluh jenis kata yang dikenal orang saat ini seperti.
Kata kerja, kata benda, kata sifat dan sebagainya merupakan pembagian kata
hasil pemikirannya.
Selain itu, terdapat
istilah-istilah ciptaan Aristoteles yang masih digunakan hingga saat ini,
diantaranya “Informasi, relasi, energi, kuantitas, kualitas, individu,
substansi, materi, esensi, dll”
Seni
Aristoteles menuangkan
pemikirannya mengenai seni dengan menulis sebuah buku berjudul Poetika. Ia
mengemukakan bahwa pengetahuan dibangun dari pengamatan dan penglihatan. Dalam
wikipedia disebutkan bahwa menurut Aristoteles keindahan menyangkut
keseimbangan ukuran yakni ukuran material. Menurut Aristoteles sebuah karya
seni adalah sebuah perwujudan artistik yang merupakan hasil chatarsis disertai dengan
estetika. Chatarsis adalah pengungkapan kumpulan perasaan yang dicurahkan ke
luar. Kumpulan perasaan itu disertai dorongan normatif. Dorongan normatif yang
dimaksud adalah dorongan yang akhirnya memberi wujud khusus pada perasaan
tersebut. Wujud itu ditiru dari apa yang ada di dalam kenyataan
PENUTUP
Aristoteles adalah bapak
ilmu pengetahuan yang hidup pada tahun 384 SM dan merupakan filusuf terkemuka
pada eranya. Ia telah memberikan berbagai sumbangan ilmu hingga dapat
diterapkan pada masa ini. Ilmu yang dilahirkannya bukan hanya ilmu filsafat
melainkan juga ilmu-ilmu yang lain, seperti ilmu alam, bahasa, politik dan juga
seni.
Teori-teori yang
dicetuskannya menjadi referensi bagi generasi-generasi penerusnya dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan. Hasil pemikirannya merupakan buah yang luar
biasa bermanfaat dalam ilmu pengetahuan.
BACA JUGA TULISAN MENARIK LAINNYA, KLIK GAMBAR DIBAWAH INI

0 Comments
BIJAKLAH DALAM BERKOMENTAR