Bukan Harta Saya



Seorang lelaki melihat kebun anggur yang subur dan indah. Hatinya berkata, “Alangkah bahaginya aku memiliki kebun ini. Setiap panen akan dibagikan hasilnya kepada fakir miskin di desa ini. Selain aku dan keluargaku, mereka pun ikut bahagia.”

Keinginan lelaki itu dikabulkan Allah. Si pemilik kebun tiba-tiba menjualnya kepadanya. Saat menggarap tanahnya, tiba-tiba cangkulnya menyentuh benda keras hingga cangkulnya rusak. Ternyata benda keras itu berupa peti besi yang saat dibuka isinya berupa emas berlian yang tak terhingga banyaknya.

Lelaki itu segera bergegas menuju ke penjual kebun untuk menyerahkan emas berlian tersebut. Saat penjual menerimanya, dia berkata, “Allah Maha Pemurah. Berbahagialah anda. Tapi, ini bukan milikku. Sebab aku menjual kebun itu apa adanya. Kalau pun di dalam tanahnya sesuatu semuanya milik anda.” Si pembeli berkata, “Tidak, aku hanya membeli kebun, tidak membeli harta.” Mereka terus ngotot bahwa harta tersebut bukan milik mereka.

Akhirnya, kedua laki-laki tersebut menghadap sang raja. Keduanya memaparkan persoalannya. Sang raja tersenyum lalu berkata kepada penjual, “Apakah anda memiliki anak laki-laki bujangan?” Kepada pembeli sang raja berkata, “Apakah anda memiliki anak gadis?” Keduanya mengatakan, “Iya.” Keduanya tak paham maksud sang raja.

Sang raja melanjutkan, “Bagaimana jika anak kalian dijodohkan dan harta tersebut sebagai mas kawinnya?” Mendengar keputusan raja keduanya sangat puas. Mereka pun saling berangkulan dan mengikuti putusan sang raja.

Pesta pernikahan pun dilangsungkan. Tak berselang lama, kebun tersebut panen. Hasil panennya pun diberikan kepada fakir miskin.

BACA JUGA TULISAN MENARIK LAINNYA, KLIK GAMBAR DIBAWAH INI

Belajar Ilmu Hukum Disini

Post a Comment

0 Comments

Iklan