Arah Bimbingan Allah


Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Apa yang sering menghampiri? Apa yang sering membuat terjebak? Apa yang paling sering merobohkan? Apa yang sering menghantam secara bertubi-tubi? Itulah cara Allah menyadarkan. Kita tak pernah berubah. Kita selalu berada di zona nyaman. Itulah cara Allah memaksakan manusia untuk berhijrah dan mereformasi diri.


Bila selalu tidak sadar, bisa jadi Allah menghancurkan dan menenggelamkan kita. Bukan benci dan menghancurkan. Tetapi untuk menyadarkan generasi berikutnya agar tidak menapaki jalan yang sama. Yang salah dan tersesat.


Saat Bani Israel tak mau memasuki Palestina karena ketakutan. Maka Bani Israel dihukum selama 40 tahun di bukit Tursina. Mereka tidak bisa menemukan jalan pulang. Mereka tersesat. Bukankah mereka baru saja diselamatkan Allah di Laut Merah dari kejaran Firaun dan bala tentaranya?


Umat Islam beberapa kali diingatkan saat perang Uhud dan Hunain. Diberikan pelajaran di Andalusia, Perang Salib dan Mongol. Terakhir runtuhnya Turki Utsmani. Itulah pelajaran berharga agar segera mereformasi.


Bila terus ditempa kesulitan. Bila terus dirundung kesulitan yang tak terhenti. Bila terus dihempas badai kehidupan. Tandanya, ada yang harus dirubah dari paradigma, gaya hidup, konsep dan sistem hidup. Banyak kesalahan yang dianggap benar. Banyak yang benar dianggap salah. Bersegeralah untuk berubah dan diubah.


Titik awal perubahan ada membangun kesadaran dan merendahkan hati. Bila syarat ini terpenuhi barulah bisa mengintropeksi dan beristighfar lalu bertaubat dan berhijrah. Setelah berhijrah barulah karakter berjihad dapat terbentuk. Bersungguh-sungguh, bersabar dan beristiqamah dalam mereformasi diri.


Allah Maha Lembut. Membimbing manusia dengan kelembutan. Bimbingan ini banyak yang tak disadari. Dianggap apa yang terjadi tak ada kaitannya dengan kelembutan Allah. Bagi yang berhati bersih akan paham kemana arah bimbingan-Nya.

BACA JUGA TULISAN MENARIK LAINNYA, KLIK GAMBAR DIBAWAH INI

Belajar Ilmu Hukum Disini

Post a Comment

0 Comments

Iklan